Minggu, 22 Mei 2011

Untuk Wanitaku yang teramat kuat (Mama)

Dulu
kau mengajariku bagaimana cara bicara dan akupun bisa
Kau ajari aku cara berjalan dan akupun juga bisa
Semua yang kau ajari padaku, ku tau tak semudah itu..
Dengan sabar dan kasih sayang kau selalu tulus dalam menuntun, hingga emosi dan amarahmu pun kadang keluar karna tingkah nakalku..

Mama..mama..mama
Pernah kah kau bercerita tentang kehidupan yang kadang kejam dan kadang pula bersahabat,..
Kau tau segalanya tentangku, kau seakan akan ikut tercambuk saat tau kejamnya dunia terhadapku, namun sebaliknya kau seperti terhipnotis kesyurga saat aku menceritakan kebahagiaanku..
Mama...
Aku tidak tau, apakah kau masih menganggapku anak kecil atau tidak, karna semua yang kurasakan selalu kuadukan padamu tak terkecuali masalah percintaanku..

Mama...
Aku mencintaimu sama seperti ku mencintai papa, ku pertaruhkan nyawaku jika ada yang menyakiti kalian, tapi sayang.. Kalian tak pernah mengadu sedikitpun tentang kesedihan..

Mama...
Aku masih ingat waktu umurku masih belas belasan tahun..
Kau selalu memperingatkan ku tuk hati-hati dalam dunia cinta..
Ku ingat sekali betapa takutnya dirimu saat itu..

Mama..
Dan saat aku beranjak umur 20an Kau beri aku pemahaman tentang cinta jodoh dan pasangan.. Hingga aku paham apa inginmu..
***

Dunia memang tak selamanya bisa bersahabat, ia bisa lebih sadis dari tentara dimedan perang..

Mama
Malam ini aku ingin bertatap muka denganmu, ingin bercerita tentang tangisku tanpa airmata.. Namun daya tak sampai jarak memisahkan kita hingga ku urungkan niat untuk bercerita malam ini, ku tau kita masih punya hari esok..

Mama..
Kau wanita terkuat yang pernah ku miliki
Ku merasa hanya akulah yang beruntung memiliki keluarga seperti ini..

Mama..
Kau pernah berkata padaku..
"nak, jika kau jauh dariku dan kau tercambuk oleh kejamnya dunia, ingatlah bahwa do'aku kan selalu membantumu.. Kau tak pernah lepas dari do'aku, kau kan selalu dekat dalam do'aku.."

Mama..
Aku percaya do'amu bagai awan yang mengiri langkahku..
Do'amu bagai tongkat penegak kelemahanku..
Dan yang paling utama ridho ilahi terletak pada ridho mu mama..
Ku tak ingin menyakitimu, ku ingin selalu melukis keindahan dengan warna warna cerah dalam kanvas hidupmu..
Ku tau ku nanti kan sepertimu mama.. Yang akan menjadi sahabat untuk anak ku, seperti kau (mama)sahabat sejatiku yang setia mendengarkan keluh kesah dan bahagiaku..
Luph u mama..

Orangtuaku adalah orang ketiga setelah rasulullah dihatiku..

Banjarmasin, minggu 22mei2011 pukul 00.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar